Ternyata Pidi Baiq telah berhasil membuatku jatuh hati dengan sosok Dilan di tahun 1990. Dahulu aku kira novel Dilan yang telah berkali-kali dibaca oleh temanku hanyalah sebuah cerita gombal yang tidak masuk akal. Namun aku salah, gombalan Dilan itu justru berkelas dan masuk akal. Pidi Baiq sebenarnya hanya membuat karya sederhana, namun kesederhanaan itulah yang menciptakan gebrakan yang luar biasa. Berlatar tempat di Bandung, sebuah kota yang selalu indah dan melibatkan hati saat berada di sana, benar-benar menjadi latar sempurna yang membuat cerita semakin indah. Bandung pada tahun 1990 yang sebenarnya saya juga tidak tahu seperti apa karena masih bayi tetapi Pidi Baiq berhasil membuatku dan para penggemar setia Dilan larut dalam cerita. Sebagai perempuan, boleh dibilang Pidi Baiq membuatku seolah menjadi Milea. Terlebih saat ini aku pun sedang berada dalam situasi seperti Milea dengan Dilan. Sebelum menonton film Dilan, aku masih ragu apakah harus menonton atau tidak. Aku
Born To Be Happy and Make People Happy.. Travel and Life Story...