Hello guys,
Kalian punya
pengalaman traveling yang tak terlupakan gak nih? Kalau aku sih ada dong dan
tentunya akan aku ceritakan dalam tulisan ini. Sini sini baca sampai selesai ya
tulisan ini supaya bisa mengambil hikmah dari pengalamanku ini.
Sebenarnya aku
sempat lupa dengan pengalaman ini karena sudah lebih dari 5 tahun. Kebetulan
beberapa hari lalu, aku baru saja dari Singapura dan teringat tentang
pengalaman traveling yang tak terlupakan itu. Ya tentunya karena hal itu
terjadi di Singapura juga beberapa waktu silam. So, biar aku gak lupa lagi
makanya aku tuliskan di blog.
Sebenarnya
alasanku traveling ke Singapura karena penasaran mau liat Singapore National
Day Parade yang puncaknya diadakan pada 9 Agustus setiap tahunnya karena
bertepatan dengan hari kemerdekaan atau warga lokal menyebutnya hari nasional
Singapura.
Kemeriahan yang
aku liat di tiktok begitu menggoda sehingga aku bertekad untuk pergi ke sana
karena sudah lama juga gak traveling ke luar negeri. Sekalian pemanasan sebelum
jalan ke negara-negara yang lebih jauh, so aku memilih Singapura yang biayanya
juga cukup ekonomis.
Yuk kita mulai
ceritanya...
![]() |
Bugis MRT Station |
Aku sudah
menyusun itinerary sekaligus budgetnya sekitar satu bulan sebelum hari
keberangkatan. Semua tentunya beres dan aku segera terbang ke Singapura. Sesampainya
di sana, aku langsung check in ke hostel. Yes hostel, bukan hotel karena aku
cari yang harganya ekonomis. Walaupun Cuma hostel atau hotel bintang 2, tetapi
cukup nyaman untuk ditempati beberapa hari.
Memori lama itu
kembali datang... eng ing eng.. saat aku menyusuri Jalan Besar sendirian dan
melewati sebuah hotel yang pernah aku singgahi beberapa tahun silam. Yes,
beneran flashback ke masa lalu guys. Ada sebuah sudut yang mengingatkanku
tentang kondisi diriku yang cukup menyedihkan kala itu.
Pasti
bertanya-tanya kenapa ya? Soalnya aku terpaksa duduk sendiri sambil sesekali
tertidur tetapi tidak pulas tentunya karena kebodohanku dalam menghitung hari
kunjungan ke Singapura. Aku memesan tiket pesawat pulang pada hari kelima,
tetapi aku hanya memesan untuk 3 hari 2 malam.
Pada awalnya, aku
melakukan hal tersebut untuk menghemat budget pengeluaran untuk akomodasi.
Namun sayangnya, aku salah perhitungan lagi. Seharusnya aku sudah ada di
bandara sebelum jam 12 malam karena aku harus naik MRT ke Changi Airport. Ga
usah ditanya kenapa, karena tentu saja harga taksi sangat mahal di sana
hahahaha.... ternyata, aku baru berangkat dari hostel jam 10.30 malam dan ada
beberapa rute MRT yang agak lama datang keretanya..
Yasudahlah biar
jadi pelajaran.. Rute yang harus dilewati dari Jalan Besar adalah naik Downtown
Line lalu turun di Bugis MRT Station.. sayangnya, baru sampai Bugis, taunya
sudah jam 12 dan itu adalah kereta terakhir. Stasiunnya ditutup, aku kira boleh
Cuma sekedar duduk-duduk di bangku stasiun sampe pagi, ternyata tidak boleh
Ferguso. Aku diusir sama petugasnya karena area stasiun akan dikunci.
Sungguh malang
nasibku saat itu, mau tak mau, aku harus duduk sambil terlelap sebentar di area
luar stasiun Bugis itu. Untungnya ada sudut yang bisa dipakai untuk bersandar
sambil selonjoran. Tak bisa tidur nyenyak sampai pagi, setiap satu jam pasti
terbangun dan melihat jam yang belum menunjukkan pukul 5.30 sebagai pertanda
bahwa stasiun sudah buka kembali.
Berbagai hal
sudah aku lakukan, mondar mandir tapi sambil agak takut karena banyak lelaki
India hitam yang wara wiri di sekitar situ. Sesekali aku juga nonton drakor,
tetapi takut hpku lowbat karena belum tau bisa charge hp di mana di Changi
Airport. Akhirnya pukul 5.30, tetapi kemalanganku belum berakhir. Ternyata
stasiun belum dibuka sampai pukul 6 pagi, padahal aku sudah mulas karena kena
angin semalaman.
Berusaha
mengalihkan rasa sakit di perut, aku kembali mondar mandir sambil sesekali
mengecek pintu stasiun sudah terbuka atau belum. Ternyata ada seorang lelaki
yang lewat dan sepertinya akan masuk ke stasiun. Aku ikuti lelaki itu dan tau
ga sih? Ada pintu lain yang bisa dilalui untuk masuk ke stasiun MRT.
Alhamdulillah lewat pintu ternyata bisa dan MRT sudah beroperasi.
Feelingku, pintu
yang sebelumnya itu mungkin rusak karena sempat ada petugas yang mencoba untuk
buka pintu tetapi tidak bisa. Ah sudahlah, aku tak peduli. Sudah lelah dengan
drama panjang. Akhirnya aku bisa sampai ke bandara dengan naik MRT dari Bugis
ke Tanah Merah untuk transit dan berpindah jalur ke arah bandara. Welcome
homee....
Thank you for reading.. see you on next episode about my traveling experience in Singapore
Komentar
Posting Komentar