Langsung ke konten utama

BBM Bersubsidi Harus Tepat Sasaran di DKI Jakarta

Apa Kabar Jakarta?

Harga bahan bakar yang melambung tinggi tentunya menyebabkan efek domino yang luar biasa ke segala bidang kehidupan. Harga barang-barang lainnya, terutama harga bahan pokok otomatis melambung juga. Rakyat tentunya tidak bisa tinggal diam. Mereka sontak berontak dan protes karena harga-harga yang melambung tinggi ini benar-benar mencekik leher. Lantas apa tanggapan pemerintah dan oknum lainnya terhadap pemberontakan ini?

Ternyata pemerintah tentunya tidak diam saja ketika gejolak ini terjadi. Usut punya usut, pemerintah juga mengupayakan cara untuk mengatasi masalah ini dengan menurunkan harga bbm subsidi dan nonsubsidi walau tidak sebesar dengan kenaikannya. Setidaknya, ada upaya dari pemerintah untuk meredam gejolak masyarakat karena hampir semua harga kebutuhan ikut melonjak ketika harga bbm naik.

Diskusi Publik yang Menggelitik



Selasa, 8 November 2022 dari pukul 9 hingga 13 WIB telah diadakan diskusi publik yang bertajuk “Pengendalian BBM Bersubsidi Tepat Sasaran di Wilayah DKI Jakarta. Acara ini benar-benar memberiku wawasan karena ada banyak fakta yang menggelitik tentang pemakaian BBM bersubsidi oleh masyarakat mampu. YLKI dan KBR telah berhasil mengadakan acara yang bermanfaat dan diharapkan bisa membawa hasil yang baik bagi masyarakat. 

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah melakukan berbagai upaya untuk menekan alokasi Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi seperti mengoptimalkan transportasi umum kepada masyarakat dengan menyediakan layanan transportasi yang memudahkan, pembangunan trotoar, serta layanan integrasi antarmoda transportasi. Hal tersebut dilakukan supaya penyaluran BBM Subsidi bisa benar-benar tepat sasaran.

Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi membahas tentang dua solusi untuk mengendalikan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Pengendalian BBM Subsidi itu harus dilakukan secara insentif dan disinsentif,” kata Tulus Abadi pada diskusi publik "Pengendalian BBM Bersubsidi Tepat Sasaran di Wilayah DKI Jakarta" yang digelar secara daring pada Selasa (8/11/2022). 

Saya setuju dengan pendapat Bapak Tulus tersebut. Pemprov DKI sudah seharusnya mampu menciptakan migrasi ke angkutan umum dengan menyediakan noda transportasi yang aman dan nyaman. Hal ini pasti akan berkontribusi untuk . menurunkan emisi yang sudah sangat tinggi di Jakarta.

Di sisi lain yang terkait dengan disinsentif, Tulus mengatakan, jika masyarakat masih tidak mau menggunakan angkutan umum yang sudah disediakan tersebut maka mereka harus menggunakan bahan bakar yang lebih mahal seperti Pertamax atau Pertamax Turbo. Menurut Tulus, warga Jakarta seharusnya memang menggunakan bahan bakar yang berkualitas lebih tinggi dan mahal karena tingkat emisi di Jakarta Itu paling tinggi. Jika warga Jakarta menginginkan lingkungan yang semakin sehat, bersih dan nyaman maka penggunaan BBM di Jakarta harus menggunakan BBM yang berkualitas dan ramah lingkungan. 

Faktanya, masyarakat mampu juga lebih memilih Pertalite daripada Pertamax sehingga pemerintah cukup kewalahan untuk mengatasi kebutuhan masyarakat yang sangat banyak. Alasan utamanya adalah harga Pertalite lebih murah daripada Pertamax. Fakta miris ini terjadi di DKI Jakarta sebagai ibukota negara, lantas bagaimana dengan area lain? Ada kemungkinan hal yang sama juga terjadi. Bahkan, mungkin bisa lebih parah lagi.

BBM Bersubsidi Belum Tepat Sasaran

Dikusi publik yang dilakukan secara daring ini benar-benar seru karena menghadirkan banyak pembicara. Ada beberapa selebgram yang diundang untuk ditanya-tanya. Jawabannya beragam dan cukup membuka pikiran. Kita semua sepakat kalau isu BBM ini pastinya menyangkut hajat hidup orang banyak. Tak heran jika masalah penggunaan BBM subsidi masih dikonsumsi oleh golongan menengah ke atas karena semua orang ingin produk yang lebih ekonomis.

Pekatnya Emisi di Jakarta

Sepertinya kita semua tahu kalau tingkat emisi di Jakarta sangat tinggi. Pasalnya, jumlah kendaraan yang beroperasi setiap harinya sangat banyak. Tahukah kamu ada berapa jumlah unit kendaraan di Jakarta? Menurut data Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, ada 12.965.589 unit kendaraan pada Oktober 2022. Ada kemungkinan bertambah pada bulan November ini. Banyak banget kan?

Data Polda Metro Jaya


Membayangkannya saja aku sulit. Banyaknya kendaraan pasti membuat emisi semakin pekat. Tak heran jika udara yang aku hirup di kota ini terasa tidak segar, bahkan seringnya membuat batuk karena asap kendaraan yang sangat pekat. Ada banyak sumber emisi di Jakarta antara lain asap kendaraan bermotor, asap pabrik, asap dapur, asap pembakaran sampah, dan incinerator.

Diskusi publik ini juga menghadirkan beberapa polisi yang membahas tentang kendaraan dan kondisi lalu lintas di Jakarta. Setelah itu, pembahasan dilanjutkan tentang kondisi udara di Jakarta yang tentunya tidak sehat karena emisinya sangat pekat. Ada banyak kegiatan produktif yang menyebabkan polusi udara kian bertambah parah.

Klasifikasi Sumber Emisi


Semoga Pemprov DKI Jakarta bisa mengupayakan hal-hal terbaik untuk kota ini seperti penyediaan noda transportasi publik yang aman dan nyaman sehingga masyarakat tidak ragu lagi untuk menggunakan kendaraan umum. Jika hal ini terealisasi, Jakarta tanpa polusi udara mungkin bisa diwujudkan.

 

 

.

 

 

Komentar

  1. Kenyataannya di spbu emang masih banyak mobil” cakep yg isi pake bbm bersubsidi, bikin antrian makin panjang..

    BalasHapus
  2. Diskusi panel yang perlu solusi yang nyata. Pertama kenaikan BBM dengan transportasi yang terintegrasi dan berikan donasi kepada mereka yang terdampak. Juga tentang emisi, sulit ternyata pindah ke mobil/motor listri pun emisi tetap tinggi. Mungkin Industrinya yang harus pindah.

    BalasHapus
  3. Dibalik kebijakan pengalihan BBM ke Pertamax ada upaya pemerintah agar masyarakat kembali transportasi masal.

    BalasHapus
  4. Aamiin. Kalau masalah ini teratasi, Jakarta jadi makin nyaman untuk dihuni dan masyarakat jd pada sehat kan ya. Kembali pakai transportasi umum yuk!

    BalasHapus
  5. Edukasi ttg BBm dan emisi ini penting utk terus dilakukan.
    Dan butuh langkah yg makin nyata dan agresif agar warga bs pilih BBM yg makin ramah lingkungan

    BalasHapus
  6. semoga semua pihak makin aware sama masalah emisi ini ya dan semua sadar peruntukan bbm subsidi untuk kalangan apa

    BalasHapus
  7. Jadilah masyarakat yg bijak dan cermat dalam memilih BBM.. So begitu langit akan kembali biru

    BalasHapus
  8. Semoga saja BBM bersubsidi ini bisa merata, karena kasian liat orang antri lama banget tiap hari

    BalasHapus
  9. Tiap hari hampir pasti lihat kendaraan mobil mevah atau menengah isi bensin pertalite.. dudududu

    BalasHapus
  10. Kayak main kucing-kucingan ya jadinya, PR nya cukup berat lo memastikan tepat sasaran itu. Tapi seenggaknya ada upaya lah ya, semoga ini berdampak baik untuk rakyat kecil.

    BalasHapus
  11. Semoga BBM bersubsidi ini bisa tepat sasaran, dan berdampak baik untuk rakyat kecil

    BalasHapus
  12. Transportasi umum di Jakarta sebetulnya semakin baik. Penggunanya juga terus bertambah. Tetapi, memang harus terus ditingkatkan. Armadanya bisa ditambah supaya semakin banyak yang menggunakan kendaraan umum.

    Begitupun dg transportasi umum di kota penyangga (Bodetabek). Sebaiknya terintegrasi ke Jakarta dan semakin bagus. Karena banyak juga para pekerja di Jakarta yang domisilinya di Bodetabek. Ke Jakarta menggunakan kendaraan pribadi karena transportasi umumnya belum bagus atau belum banyak pilihan

    BalasHapus
  13. Moda transportasi yang tersedia memadai dan makin baik layanannya, bisa jadi jalan juga biar masyarakat beralih dari kendaraan pribadi. Harus tetap optimis

    BalasHapus
  14. Cukup banyak upaya pemerintah untuk urusan subsidi ini. Setidaknya saya juga merasa begitu. Tapi ini juga perlu dibalikin ke pendidikan mentalitas. Banyak kebijakan akan menabrak tembok karena rakyatnya masih banyak yang bermental kere. Dan ga malu mengambil hak orang lain dengan alasan karena sama-sama warga.

    BalasHapus
  15. Iya betul harus tepat sasaran agar banyak rakyat yg terbantu dan merata. Karna jika kita meratakan kesenjangan akan bisa semakin menyatukan bangsa menjadi lebij baik

    BalasHapus
  16. Betul seklai, banyak masyarakat mampu juga lebih memilih Pertalite daripada Pertamax sehingga mengurangi jatah masyarakat yang seharusnya lebih berhak.

    BalasHapus
  17. wow luar biasa ya jumlah total kendaraan di Jakarta, saya juga jadi syulit membayangkannya. Kalo kasat mata itu polusi udaranya kayak gimana ya haha. Dan saya juga baru sadar kalo ternyata naiknya harga BBM ini memiliki tujuan baik, tapi mungkin sosialisasinya aja yang masih kurang. jadi masyarakat belum paham. Semoga ada solusi terbaik di bidang transportasi demi tercapainya tujuan bersama

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sesuatu kak, kirain berkabut padahal polusi hehe. Cuss semua pihak turut berkontribusi agar polusi udara kita cepat teratasi

      Hapus
  18. Memang harus ada pembatasan melalui regulasi, kalo gak anggaran subsidi makin membengkak sementara yg seharusnya mendapat subsidi malah gak merasakan

    BalasHapus
  19. Pencemaran di Jakarta memang parah, perhatikan langitnya yang sering kelabu karena polusi. Pembatasan emisi harus dilakukan dan juga peralihan pengguna kendaraan pribadi menjadi penggunaan kendaraan umum

    BalasHapus
  20. Memang "seram" kalau BBM naik. Seperti lirik lagu Iwan Fals, "BBM naik tinggi, susu tak terbeli, orang pintar tarik subsidi, mungkin bayi kurang gizi."

    Semoga kalangan mampu yang bermobil bagus sadar diri untuk nggak merampas hak masyarakat yang membutuhkan.

    BalasHapus
  21. Kalau kendaraan umum sudah terasa nyaman dan aman, memang lebih baik banyak memanfaatkan itu saja sih. Saya lihat di Hong Kong tu, MTR dipenuhin penumpang setiap hari, mereka meskipun punya kendaraan pribadi, sangat jarang dipakai.

    BalasHapus
  22. Aku pengguna angkutan umum hehe. Lbh nyaman pakai angkutan umum ke mana2 selama tinggal di Jakarta (coret) ini dan terbantu sekali karena biayanya murah.
    Kyknya sih kalau mau bikin org lbh banyak memakai transprtasi umum adalah makin diperbaiki lagi kualitas transportasi umumnya lalu pemerintah juga harus menekan industri otomotif, tapi yaa gmn yaa, ini jg menyangkut hajat hidup org banyak.
    Soal BBM ini emang sebaiknya diperketat pengaturannya soal pembelian.

    BalasHapus
  23. iya saya sangat setuju sih dengan isue ini. jangan sampek yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin. semoga juga kendaraan umum dikota Jakarta lebih baik lagi sehingga semua org bisa nyaman menggunakan kendaraan umum dan penggunaan kendaraan pribadi bisa lebih diminimalisir

    BalasHapus
  24. Hi Ka, aku ikut diskusi tepat tidaknya BBM bersubsidi di DKI Jakarta ini kemarin. Menarik banget bahasannya ya. Semoga ke depan, penerapan penggunaan BBM bersubsidi bisa lebih dikontrol agar yang pakai benar2 yang butuh, bukan golongan keluarga mampu ke atas.

    BalasHapus
  25. yesss, yang namanya produk subsidi termasuk BBM subsidi sudah seharusnya dimanfaatkan dan dinikmati sama yang membutuhkan yaa

    BalasHapus
  26. Ya begitulah manusia, ada saja yg tidak jujur jelas jelas bersubsidi tapi yg menikmati orang yg punya kendaraan pribadi kelas tengaj ke mewah.
    Baiknya sih transportasi umum di perbanyak fasilitasnya dimaksimalkan agar bisa beralih ke kendaraan umum

    BalasHapus
  27. iya mba apalagi sejak kenaikan ini, aku rasa akhirnya banyak yang beralih yang tadinya pakai premium jadi pertamax aja deh sekalian. aku juga pernah isi mobil pakai pertamax turbo, itungannya malah lebih hemat

    BalasHapus
  28. Kalau semua berpikir harus kembali ke kendaraan umum semuanya. wah nampaknya produktifitas kurang efisien, bakal pada rebutan. kalau saya lebih ke memaksimalkan kendaraan berdasarkan kebutuhan saja terlebih dahulu.

    BalasHapus
  29. Bahasan tentang BBM ini selalu kompleks. Karena berkenaan dengan tingkat perekonomian dan disiplin aturan. Semoga saja kedepannya makin tepat sasaran.

    BalasHapus
  30. Kadang yang bikin malas naik angkutan umum itu adalah berdesak-desakkan. Bayangin, harus pergi sama batita, itu pasti kan nggak nyaman. PR yang belum usai bagi pemerintah.

    Soal mobil pribadi yang mevvah dan masih pakai BBM bersubsidi itu juga harus ada ketegasan.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

A Pledge to God, Drama Korea yang Menyayat Hati

Anneyeong haseo chingu , Kali ini, aku mau share tentang  A Pledge to God , Drama Korea yang Menyayat Hati. Awalnya iseng, cari-cari di Viu karena udah bosen dengan drakor yang hits kayak Crash Landing on You (CLOY) dan The World of Married . Gak sengaja, benar-benar lagi iseng-iseng aja scroll daftar drakor di VIU, eh tau-tau muncul A Pledge to God. Padahal ini bukan drama baru karena mulai tayang ( kalo aku mulai tayang ama dia kapan ya? wkwk ) di MBC TV Korea selatan pada 24 November 2018. Baca sekilas sinopsisnya langsung jatuh cinta dan penasaran dengan jalan ceritanya. Cover A Pledge to God (Sumber: Asianwiki.com) Aku suka banget drakor yang sedih binti mengharukan gitu. Terngiang-ngiang sama ceritanya Endless Love (Autumn in My Heart ). Film yang dibintangi oleh Song Hye Kyo, Song Seung Heon, dan Won Bin benar-benar everlasting story deh. Mau nonton berapa kali juga ujung-ujungnya mewek. Nah sama nih, nonton drakor ini juga bawaannya pengen mewek. Oke cukup, yuk lanjut

Tuntaskan Ambeien dengan Ambewas

Duduk terasa tidak nyaman dan bokong sering berdarah adalah ciri-ciri utama seseorang menderita ambeien atau wasir. Ketidaknyamanan juga kerap terasa ketika buang besar karena anus biasanya terasa gatal dan panas. Hal ini disebabkan oleh pembengkakan atau peradangan pembuluh darah di ujung usus (rectum) dan anus.  Ambeien terdiri dari 2 jenis, yaitu ambeien internal dan eksternal. Penjelasannya sebagai berikut. Internal haemorrhoid adalah jenis ambeien yang muncul di dalam saluran rectum dan tidak terasa nyeri, tetapi bisa menyebabkan feses berdarah. External hemorrhoid adalah jenis ambeien yang muncul di luar anus, terasa gatal atau nyeri, bahkan terkadang bisa robek dan berdarah. Sumber: halodoc.com Penyebab dan Faktor Pemicu Ambeien Pada dasarnya, ambeien bisa muncul karena berbagai kebiasaan sehari-hari seperti mengejan saat buang air besar atau terlalu lama duduk di toilet. Kebiasaan-kebiasaan tersebut bisa mengganggu aliran darah sehingga darah akan menggumpal dan akhir

Ibis Style Hotel Jakarta Simatupang Benar-Benar Family Oriented

Alhamdulillah, Saya senang sekali bisa ikutan acara  #IHBLimaTahun, Sabtu 28 September 2019. Kalau diadakan pada weekday  pasti aku cuma bisa gigit jari karena harus bekerja.  Awalnya aku penasaran kenapa ya acaranya diadakan di hotel? Akhirnya rasa penasaranku terjawab setelah acara dimulai.  Usut punya usut Ibis Style Hotel Jakarta Simatupang ingin memperkenalkan diri ke khalayak karena hotel ini baru beroperasi secara resmi pada 15 Juli 2019 dengan menjadi sponsor utama acara ini. Hip hip hooraay... ^____^ Acara inti perayaan milad Indonesia Hijab Blogger (IHB) dimulai sekitar pukul 10 sesuai jadwal. MC acaranya adalah Kak Elly Nurul yang sudah aku tahu karena dia juga blogminceu IHB WAG. Acara utamanya berupa talkshow dengan beberapa pembicara keren yang diulas sebagai berikut. 1. Kak Andiyani Achmad Kak Aie (panggilannya) membahas tentang Optimasi Media Sosial dengan judul " How to Promote Your Content Through Social Media ". Selain seorang blogger, Kak Aie j