Langsung ke konten utama

Melepas Rindu dengan Hutan Pinus di Gunung Pancar


Hai semua,

Udah lama banget ya aku ga nulis blog.....



Kali ini aku mau cerita tentang refreshing sejenakku di akhir long weekend Desember yang jatuh pada tanggal 12-12-2016, angka yang cantik dan bertepatan dengan Maulid Rasulullah Muhammad SAW. Alhamdulillah akhirnya terealisasi rencanaku sama 3 sahabat yang sekaligus jadi temen traveling. Udah lama pengen ke Gunung Pancar karena penasaran sama hutan pinusnya. Kebetulan lagi kangen bgt sama hutan pinus karena udah lama gak liat hutan pinus. Karena suka naik gunung jadi sering liat pepohonan rimbun jadi pengen liat pepohonan khususnya pinus. Abis recovery dari sakit jadi belum bisa naik gunung lagi deh. Alhamdulillah punya 3 sahabat yang hobi jalan-jalan juga jadi mereka mau saja menemaniku yang ingin ke Gunung Pancar.





Kayak Nami Island di Korsel ya? :D


Bagaimana cara ke gunung pancar? Setelah baca beberapa referensi dari blog orang aku putuskan untuk menyetir mobil saja ke sana karena ribet kalau naik kendaraan umum dan lokasi cukup jauh dari Jakarta walau masih di Sentul masih jauh dari Bogor kotanya. Jika ingin ke sana dengan naik mobil pribadi dari Jakarta maka naik tol arah Bogor turun di pintu Sentul Selatan. Setelah keluar belok ke kiri lalu lurus terus saja melewati Desa Babakan Madang dan Desa Karang Tengah. Jalanan menuju Gunung Pancar cukup baik dan beraspal, hanya beberapa spot saja yang berlubang. Bagi pengendara mobil seperti saya terutama yang wanita juga harus sedikit berhati-hati saat tiba di tempat ini.
Kenapa?

Namanya juga gunung, jalanannya tentu saja menanjak sehingga harus berhati-hati karena mobil bisa saja mundur (seperti yang saya alami waktu itu). Untuk tempat parkiran mobil cukup luas. Bisa parkir di bagian bawah tapi harus berjalan jauh ke atas atau parkir di tengah seperti saya sehingga tidak terlalu jauh jalan ke atas namun tidak terlalu jauh saat pulang untuk keluar dari area gunung pancar ini. Pada awalnya saya dan teman-teman panik banget dong karena mobil sering mundur (maklum cewe semua) tapi lama kelamaan saya sudah tau triknya supaya tidak mundur-mundur cantik haha. Setelah parkir mobil, kami mulai berjalan ke atas untuk mencari spot ciamik buat foto.

Tempat ini memang lagi ngehits di kalangan anak muda sehingga banyak sekali anak muda yang datang untuk berfoto-foto tapi tidak ada yang foto pre-wedding saat itu. Cuaca saat itu cukup sejuk, agak panas saat siang namun tidak menyengat karena banyak pohon pinus yang menghalau cahaya matahari dan menyediakan oksigen yang banyak untuk kita semua. Yippiiiieee... Penasaran seperti apa foto-fotonya? Yuk liat foto-foto berikut ini supaya kamu yang belum pernah ke sini jadi pengen juga hehehe


Ciluuuuk ..... Baaaa





Sudah ya segitu saja foto-fotonya nanti kalian kesenangan eh keenakan atau enek gitu malahan? hahaha okay have a nice holiday.. Kamu bisa short escape ke Gunung Pancar kalau lagi bosen pas weekend dan bingung mau ngapain di rumah. Kuylah jalan-jalan biar weekday kamu lebih semangat.

Happy Vacation ^^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

A Pledge to God, Drama Korea yang Menyayat Hati

Anneyeong haseo chingu , Kali ini, aku mau share tentang  A Pledge to God , Drama Korea yang Menyayat Hati. Awalnya iseng, cari-cari di Viu karena udah bosen dengan drakor yang hits kayak Crash Landing on You (CLOY) dan The World of Married . Gak sengaja, benar-benar lagi iseng-iseng aja scroll daftar drakor di VIU, eh tau-tau muncul A Pledge to God. Padahal ini bukan drama baru karena mulai tayang ( kalo aku mulai tayang ama dia kapan ya? wkwk ) di MBC TV Korea selatan pada 24 November 2018. Baca sekilas sinopsisnya langsung jatuh cinta dan penasaran dengan jalan ceritanya. Cover A Pledge to God (Sumber: Asianwiki.com) Aku suka banget drakor yang sedih binti mengharukan gitu. Terngiang-ngiang sama ceritanya Endless Love (Autumn in My Heart ). Film yang dibintangi oleh Song Hye Kyo, Song Seung Heon, dan Won Bin benar-benar everlasting story deh. Mau nonton berapa kali juga ujung-ujungnya mewek. Nah sama nih, nonton drakor ini juga bawaannya pengen mewek. Oke cukup, yuk lanjut

Review Produk Terbaru Implora 2024

Hai semua, Aku yakin nih, kalian pasti sudah tahu brand Implora kan? Namun, kalian udah tahu belum kalau Implora mengeluarkan produk baru? Penasaran gak nih? Oke, aku spill nih produk barunya yaitu Implora Cleansing Face and Body Bar Soap yang merupakan sabun untuk membersihkan wajah dan badan. Produk baru Implora ini memang wajib diulas karena bagus banget manfaatnya untuk kulit. Jujur, awalnya aku agak skeptis karena zaman now kok face wash berupa sabun batang. Eh tapi aku penasaran juga sih karena Implora termasuk brand yang cukup terkenal dan banyak yang bilang bagus jadinya aku tertarik untuk cobain. Yuk simak review produk terbaru Implora 2024 ini. Kenalan dengan Cleansing Face and Body Bar Sesuai dengan namanya, sabun batang ini memang mampu membersihkan wajah dan badan. Bukan itu saja, sabun ini juga membuat kulit menjadi lembap dan segar seharian. Produk dengan berat netto 60 gr ini tentu saja sudah mendapat izin BPOM dengan n omor BPOM yang tercantum pada kemasan.

Healing Sejenak ke Telaga Sunyi Banyumas

 Hi bestie, Lagi suntuk dan bosan dengan suasana Jakarta, aku dan sanak saudara berencana untuk mudik ke Banyumas. Alhamdulillah terlaksana dengan naik mobil pribadi, padahal tadinya kami berencana untuk naik kereta saja. Namun, omku bilang nanti susah mau jalan-jalan ke sana kalau gak bawa mobil. Kami semua setuju dengan gagasan cemerlang itu. Kami memang niat mau eksplor kampung halaman. Dengar cerita dari beberapa tetangga di sana, ada telaga yang airnya sangat jernih dan suasananya asri. Kami menggali informasi lebih dalam tentang telaga tersebut. Usut punya usut, Telaga Sunyi namanya. Konon katanya, telaga itu benar-benar sunyi dan sepi karena jauh dari keramaian. Setelah istirahat satu hari, kami langsung Healing Sejenak ke Telaga Sunyi Banyumas pada hari kedua. Ternyata benar cerita orang-orang, tempat ini sangat cocok untuk  healing  sambil merenung serta menenangkan hati dan pikiran. Masih sepi karena banyak orang yang belum tahu keberadaan tempat ini, termasuk warga lokal Ban