Langsung ke konten utama

Langkah Kaki di Danau 3 Warna Kelimutu yang Selalu Melekat di Hati

Danau Kelimutu . . .



Sebuah tempat yang tidak pernah terpikirkan untuk dikunjungi. Dahulu aku hanya melihatnya dari uang rupiah pecahan 5.000 dan sudah berlalu begitu saja dari pikiran. Aku pun tak pernah penasaran tentang keberadaannya. Namun hingga tahun 2015 semua berubah. Aku ingin sekali ke Flores dan Alhamdulillah aku sampai di sana. Danau ini menjadi destinasi terakhir dalam sekuel perjalananku ke Flores sebelum kembali ke Jakarta.

Dengan begitu banyak drama, mulai dari perjalanan ke desa Moni yang begitu jauh dan memakan waktu lama dengan naik mobil angkutan umum sampai perjalanan menuju ke Danau Kelimutu. Setelah check out hotel di Ende, aku dan temanku menanti datangnya mobil angkutan dengan jurusan Ende - Moni yang jarang jumlahnya. Akhirnya setelah menunggu, kami bisa naik angkutan dan bingung harus berhenti di mana? Kami belum punya penginapan dan tidak tahu harus ke mana? Benar-benar backpacker sejati, semua serba dadakan bagai tahu bulat. hahaha lucu dan tidak akan terlupakan. Setelah bertanya-tanya ternyata di dekat Danau Kelimutu banyak penginapan yang bisa langsung booking kalau kamar kosong tersedia.

Sambil melihat kanan dan kiri jalan, akhirnya terpilih rumah Ibu Cristina yang masih tersedia kamar kosong. Penginapannya seperti rumah biasa dan kamarnya pun seperti kamar di rumah saya. Kamarnya cukup bersih, pemiliknya ramah, dan tersedia sarapan gratis. Horaay lumayan menghemat budget. Setelah bertanya-tanya Ibu Cristina punya motor yang bisa disewakan untuk mengunjungi Danau Kelimutu. Alhamdulillah ya.. Namun masalah datang lagi, ternyata aku dan temanku kehabisan uang tunai. Jegeeeerrrr bagai disambar petir kami linglung mau bayar ibu Cristina pake apa. Untungnya motor si ibu boleh dipinjam untuk cari mesin ATM.

Eiitsss jangan senang dulu karena mesin ATM jaraknya jauh sekali. Kalau di Jakarta mungkin seperti dari Kelapa Gading ke Senayan. Naik motor lumayan sekali bikin pegal tetapi dinikmati saja karena sepanjang perjalanan kami bisa berfoto, rekam video, dan bernyanyi. Kami buat semuanya menjadi seru walau sebenarnya meletihkan dan menyebalkan. Aku senang bisa melihat peradaban lagi karena mesin ATM memang berada di pusat kota Moni. Aku bisa melihat anak-anak sekolah dan para ibu yang sibuk bertani di sawah. Hanya ada satu mesin ATM dan bukan bank yang saya pakai, ya sudahlah kebutuhan uang tunai lebih penting dan mendesak.



Setelah itu kami kembali ke penginapan karena besok pagi sebelum matahari terbit kami harus berangkat ke Danau Kelimutu. Akhirnya pagi tiba, sekitar pukul 4 pagi kami berangkat dengan melawan hawa dingin. Bersyukur angin tidak terlalu bertiup kencang sehingga masih bisa kami tahan dinginnya hawa di Moni. Alhamdulillah kami tidak tersasar, hanya sekali bertanya kami sampai di lokasi Taman Nasional Kelimutu. Aku kagum melihat banyak bule yang jalan kaki mungkin dari hotel atau penginapan menuju Kelimutu. Amazing!

Setelah parkir motor, kami segera bayar tiket dan masuk ke Taman Nasional Kelimutu untuk melihat betapa indahnya Danau 3 Warna itu. Namun harapan kami pupus karena cuaca tiba-tiba mendung dan kabut tebal menutupi area danau sehingga kami tidak bisa melihat apapun. Kami menghibur diri dengan membeli susu coklat hangat yang dijual oleh seorang ibu penjual sambil mengobrol. Kata ibunya cuaca di sana memang sering tidak menentu, berdoa saja matahari segera naik dan kabut menghilang. Aku berdoa dalam hati sambil menikmati coklat hangat.

Alhamdulillah, doaku dan doa para pengunjung dikabulkan. Matahari tiba-tiba terbit dan naik ke atas langit kemudian kabut perlahan hilang. Aku dan temanku bersorak riang dan berlarian menuju puncak Danau Kelimutu. Treknya tidak sulit karena sudah berbentuk tangga-tangga. Para pengunjung juga bergegas ke atas untuk mengabadikan momen dengan mata dan bidikan lensa kamera. Saat itu danau teratas berwarna biru muda, danau yang di sebelah bawahnya berwarna hijau, danau yang biasanya berwarna kemerahan pada waktu itu berwarna kehijauan. Karena menurut orang lokal, kalau berwarna merah akan terjadi bencana (huft, jangan sampai terjadi). Sempurna, semua warna terpampang nyata dengan manisnya di depanku. Aku bersyukur tiada henti bisa melihat keindahan itu setelah kesedihan dan penderitaan yang aku alami.


Mari pulang marilah pulang .....



Namun satu yang pasti, Kelimutu akan selalu di hati.



Kenangannya tak pernah padam dalam ingatan.



Selalu memompa semangatku setiap waktu.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

A Pledge to God, Drama Korea yang Menyayat Hati

Anneyeong haseo chingu , Kali ini, aku mau share tentang  A Pledge to God , Drama Korea yang Menyayat Hati. Awalnya iseng, cari-cari di Viu karena udah bosen dengan drakor yang hits kayak Crash Landing on You (CLOY) dan The World of Married . Gak sengaja, benar-benar lagi iseng-iseng aja scroll daftar drakor di VIU, eh tau-tau muncul A Pledge to God. Padahal ini bukan drama baru karena mulai tayang ( kalo aku mulai tayang ama dia kapan ya? wkwk ) di MBC TV Korea selatan pada 24 November 2018. Baca sekilas sinopsisnya langsung jatuh cinta dan penasaran dengan jalan ceritanya. Cover A Pledge to God (Sumber: Asianwiki.com) Aku suka banget drakor yang sedih binti mengharukan gitu. Terngiang-ngiang sama ceritanya Endless Love (Autumn in My Heart ). Film yang dibintangi oleh Song Hye Kyo, Song Seung Heon, dan Won Bin benar-benar everlasting story deh. Mau nonton berapa kali juga ujung-ujungnya mewek. Nah sama nih, nonton drakor ini juga bawaannya pengen mewek. Oke cukup, yuk lanjut

Review Produk Terbaru Implora 2024

Hai semua, Aku yakin nih, kalian pasti sudah tahu brand Implora kan? Namun, kalian udah tahu belum kalau Implora mengeluarkan produk baru? Penasaran gak nih? Oke, aku spill nih produk barunya yaitu Implora Cleansing Face and Body Bar Soap yang merupakan sabun untuk membersihkan wajah dan badan. Produk baru Implora ini memang wajib diulas karena bagus banget manfaatnya untuk kulit. Jujur, awalnya aku agak skeptis karena zaman now kok face wash berupa sabun batang. Eh tapi aku penasaran juga sih karena Implora termasuk brand yang cukup terkenal dan banyak yang bilang bagus jadinya aku tertarik untuk cobain. Yuk simak review produk terbaru Implora 2024 ini. Kenalan dengan Cleansing Face and Body Bar Sesuai dengan namanya, sabun batang ini memang mampu membersihkan wajah dan badan. Bukan itu saja, sabun ini juga membuat kulit menjadi lembap dan segar seharian. Produk dengan berat netto 60 gr ini tentu saja sudah mendapat izin BPOM dengan n omor BPOM yang tercantum pada kemasan.

Healing Sejenak ke Telaga Sunyi Banyumas

 Hi bestie, Lagi suntuk dan bosan dengan suasana Jakarta, aku dan sanak saudara berencana untuk mudik ke Banyumas. Alhamdulillah terlaksana dengan naik mobil pribadi, padahal tadinya kami berencana untuk naik kereta saja. Namun, omku bilang nanti susah mau jalan-jalan ke sana kalau gak bawa mobil. Kami semua setuju dengan gagasan cemerlang itu. Kami memang niat mau eksplor kampung halaman. Dengar cerita dari beberapa tetangga di sana, ada telaga yang airnya sangat jernih dan suasananya asri. Kami menggali informasi lebih dalam tentang telaga tersebut. Usut punya usut, Telaga Sunyi namanya. Konon katanya, telaga itu benar-benar sunyi dan sepi karena jauh dari keramaian. Setelah istirahat satu hari, kami langsung Healing Sejenak ke Telaga Sunyi Banyumas pada hari kedua. Ternyata benar cerita orang-orang, tempat ini sangat cocok untuk  healing  sambil merenung serta menenangkan hati dan pikiran. Masih sepi karena banyak orang yang belum tahu keberadaan tempat ini, termasuk warga lokal Ban